Senin, 21 Februari 2011

Jejaring Sosial

Topik : Manusia dan Kebudayaan


Berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan membuat kemudahan dalam berkomunikasi. Komunikasi antar manusia yang satu dengan yang lainnya merupakan suatu keharusan supaya dapat berjalan kehidupan yang harmonis. Komunikasi dapat dilakukan melalui telepon, handphone, fax, maupun melalui internet. Internet merupakan salah satu media yang paling populer dan mudah diakses oleh jutaan pengguna. Sehingga terbentuk juga jejaring sosial dalam dunia maya. Hampir di setiap dunia menggunakan jejaring sosial, termasuk di Indonesia.

Jejaring sosial yang populer dikalangan masyarakat Indonesia yaitu facebook, twitter, YM(yahoo messenger) dan plurk. Zaman sekarang banyak anak kecil sudah memiliki account jejaring sosial. Begitu juga dengan kalangan orang tua. Setiap orang betah berlama-lama hanya untuk online dibandingkan untuk belajar ataupun bekerja. Untuk mengakses jejaring sosial dalam dunia maya dapat melalui handphone. Oleh karena itu betapa mudahnya untuk mengakses jejaring sosial. 

Jejaring sosial dalam dunia maya memiliki beberapa keuntungan salah satunya adalah menambah pertemanan, menambah banyak informasi seputar berita yang sedang tren dikalangan masyarakat, dan bisa bertemu dengan teman lama kembali. Sehingga banyak orang yang sudah kecanduan dengan jejaring sosial dalam dunia maya tersebut. Mereka tidak dapat lepas untuk tidak mengakses jejaring sosial, bahkan tiap detik, menit, maupun jam. Sehari saja tidak mengakses jejaring sosial seperti ada yang kurang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

Permasalahannya, Apakah jejaring sosial hanya memberikan keuntungan semata tanpa melirik kerugian yang akan ditimbulkan???
Jawaban itu salah, pasti terdapat kerugian yang lambat laun akan dapat dirasakan oleh pengguna, yaitu:
1. Menghabiskan berjam-jam waktu, padahal masih banyak aktivitas yang lebih berguna yang dapat dilakukan.
2. Dengan jejaring sosial dapat menyebabkan maraknya kasus kriminalitas, seperti kasus penipuan.
3. Banyak orang tua yang tidak peduli dengan keluarganya. Mereka mengutamakan untuk bertemu dengan teman lama.
4. Jejaring sosial juga bisa merusak mental bangsa kita ini apabila kita tidak bisa memilih untuk mengaksesnya untuk segi positifnya saja. Contohnya dengan adanya situs-situs porno di jejaring sosial yang berlalu lalang dan sangat melekat atau menjamur di internet itu sendiri, maka dari itu kita bisa menyebutkan jejaring sosial  bisa merusak mental bangsa kita ini apabila kita menggunakan jejaring sosial untuk sisi negatifnya saja.
5. Banyak masyarakat yang lebih suka curhat di jejaring sosial ketimbang curhat dengan orang tua ataupun orang terdekat. 
6. Dengan mengakses jejaring sosial semakin sempit ruang untuk pribadi karena dengan mudah di baca oleh orang banyak. Seperti: tempat di mana tinggal, photo-photo pribadi.

Karena Jejaring sosial ini banyak kehidupan dan aktifitas seseorang berubah, biasanya dengan sering ketemu  sekarang digantikan dengan jejaring sosial. Banyak orang yang bila ada masalah dengan orang terdekat atau kekasih, mereka tidak segan-segan untuk menuliskan masalahnya di jejaring sosial dan dipermalukan di jejaring sosial tersebut tanpa adanya rasa malu untuk melakukan itu. apakah jejaring sosial membantu aktifitas seseorang atau hanya untuk membodohi pikiran seseorang ?

Lalu apakah jejaring sosial dalam dunia maya sudah menjadi bagian dari budaya di Indonesia???
  • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Maka dapat disimpulkan jejaring sosial sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya di Indonesia, karena jejaring sosial sudah menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Jejaring sosial juga merupakan buah pikiran dari karya seseorang. Maka banyak orang yang sudah kecanduan dan ketergantungan untuk mengakses jejaring sosial. Jejaring sosial sudah berakar dalam setiap lapisan masyarakat.

Penyebabnya karena jejaring sosial mudah di akses, untuk mendaftar dalam jejaring sosial dapat di lakukan dengan mudah dan gratis. Jejaring sosial sudah di akses oleh jutaan pengguna di Indonesia. Hampir setiap hari, di manapun para pengguna dapat mengakses jejaring sosial. 

Apakah kita bisa tidak selalu ketergantungan untuk mengakses jejaring sosial???
Caranya (solusi) supaya tidak ketergantungan untuk mengakses jejaring sosial
1. Menyibukkan diri dengan aktivitas yang berguna 
Misalnya: berolah raga, belajar kelompok
2. Biasakan berkumpul dengan orang-orang terdekat dan orang tercinta untuk membunuh kejenuhan supaya tidak selalu membuka jejaring sosial.
Misalnya: Dengan pergi ke mall, jalan-jalan, rekreasi


3. Jangan lupakan kehidupan di dunia nyata. Tetap lakukan kegiatan sehari-hari terutama pada makan, minum, dan tidur secara teratur. Memang tidak mudah untuk membiasakan hal ini setelah kita terkena ketergantungan akut dari penggunaan internet ini. Apabila kita melakukannya secara konsisten, maka dapat menimbulkan banyak dampak positif di masa depan.

Kesimpulan: Jejaring sosial merupakan sarana komunikasi yang mudah diakses oleh setiap lapisan masyarakat. Namun bila kita terlalu sering mengakses jejaring sosial dalam dunia maya maka akan menimbulkan ketergantungan. Karena banyak orang yang sudah sering mengakses jejaring sosial maka menjadi kebiasaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dari suatu kebiasaan akan timbul suatu kebudayaan. Maka jejaring sosial dapat dikatakan menjadi bagian dari budaya di Indonesia.

1 komentar:

LABEL

Flash Labels by Way2Blogging