Dalam lingkungan masyarakat, kita sering menjumpai budaya demokrasi di lingkungan RT(Rukun Tetangga) dan RW(Rukun Warga). Budaya demokrasi terlihat ketika rapat-rapat Rt/Rw, terutama ketika menjelang pembangunan daerah, masalah kesehatan dan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Negara Indonesia (17 Agustus). Setiap warga di ajak untuk bermusyawarah dalam menyukseskan kegiatan yang telah terprogram tersebut. Mereka antusias mengemukakan pendapat, aspirasi, dan saran dalam forum untuk terlaksananya kegiatan-kegiatan itu. Sehingga bersifat terbuka artinya setiap masyarakat bebas untuk menyampaikan keinginan tanpa adanya batasan untuk menghentikan pendapat mereka. Oleh karena itu, budaya demokrasi sudah melekat dalam tubuh kepribadian bangsa Indonesia.
Mengajak warga masyarakat untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya demokrasi. Dalam musyawarah tersebut, warga masyarakat menunjukan sikap saling menghargai dan mendengarkan setiap pembicaraan dari anggota masyarakat.
Adapun contoh lain sikap warga masyarakat dalam menerapkan budaya demokrasi di lingkungan masyarakat adalah di adakannya pemilu. Pemilu di adakan untuk mengisi jabatan-jabatan dalam sistem parlementer. Dari pemilihan DPR(Dewan Perwakilan Rakyat), DPD(Dewan Perwakilan Daerah), sampai pemilihan presiden dan wakil presiden. Dengan pemilu maka dapat menampung segala aspirasi dan keinginan untuk memajukan negara Indonesia. Karena mereka yang duduk di kursi pemerintahan merupakan pilihan kita yang terbaik untuk menegakan keadilan, kententraman, dan kesejahteraan.
Pilar-pilar dari demorasi adalah prinsip trias politica yang membagi tiga kekuasaan politik, yaitu: Kekuasaan eksekutif, Kekuasaan legislatif, dan Kekuasaan yudikatif. Ketiganya bersifat saling lepas(independen) dan berada dalam berada peringkat sejajar satu sama lain.
Di lingkungan sekolah juga di ajarkan untuk menerapkan budaya demokrasi. Karena sekolah merupakan tempat yang sangat penting untuk siswa belajar berdemorasi. Di sekolah setiap siswa harus berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang di selenggarakan pihak sekolah dan pengurus OSIS. Mulai dari ekstrakulikuler seperti: pramuka, PMR, dan Paskibra sampai diskusi yang di lakukan di kelas.
Dengan demokrasi maka akan memperkecil terjadinya konflik antar suku atau daerah. Demokrasi meningkatkan kesadaran akan perbedaan yang harus kita lestarikan dan disatukan, sehingga tidak timbul kecurigaan dan permasalahan-permasalahan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demokrasi merupakan suatu sistem yang menjamin warga negara menuju kesejahteraan dan kententraman.
Apabila dalam kehidupan sehari-hari kita bersikap demokratis, maka pendapat kita akan senantiasa di hargai dan dihormati oleh orang lain. Dalam kehidupan yang demokratis, setiap manusia memiliki kebebasan. Namun kebebasan itu perlu di jaga agar aspirasi demokrasi tidak menjerumus ke hal yang dapat merusak kehidupan bersama. Oleh karena itu, kebebasan harus di lakukan secara wajar diiringi rasa tanggung jawab.
Apabila dalam kehidupan sehari-hari kita bersikap demokratis, maka pendapat kita akan senantiasa di hargai dan dihormati oleh orang lain. Dalam kehidupan yang demokratis, setiap manusia memiliki kebebasan. Namun kebebasan itu perlu di jaga agar aspirasi demokrasi tidak menjerumus ke hal yang dapat merusak kehidupan bersama. Oleh karena itu, kebebasan harus di lakukan secara wajar diiringi rasa tanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar