Setiap manusia pernah mengalami suatu kegelisahan. Kegelisahan adalah rasa cemas, rasa khwatir, ketakutan atau tidak tentram hatinya. Kegelisahan dapat di lihat oleh orang lain dari tingkah laku yang tidak sabar/panik, malas berbicara dan orang yang mengalami kegelisahan akan sering melamun. Kegelisahan di sebabkan karena takut akan hak-haknya di rampas atau tidak di akui lagi dan mendapatkan ancaman dari dalam dirinya sendiri berupa pergolakan batin dan ancaman dari lingkungan luar misalnya takut di marahi oleh orang tua, takut di cemoohkan oleh orang-orang di lingkungan sekitar. Kegelisahan dapat timbul dari kehidupan yang di alami di masa lalunya sehingga orang yang mengalami kegelisahan tidak ingin melakukan kesalahannya kembali atau takut sesuatu yang terjadi pada dirinya di alami oleh orang di sekelilingnya. Orang-orang yang mengalami kegelisahan biasanya takut untuk menapaki kehidupan selanjutnya. Resiko yang dapat di alami oleh orang-oarang yang mengalami kegelisahan adalah timbulnya frustasi, dari frustasi maka orang-orang tersebut nekat untuk berbuat hal-hal kejahatan bahkan mereka dapat merelakan hidupnya dengan sia-sia yaitu dengan gantung diri.
Banyak kisah dari diri sendiri atau orang lain yang dapat kita jadikan pembelajaran atau motivasi untuk lebih mencintai sesuatu hal yang di kerjakan dan motivasi lebih semangat.
- Kegelisahan para penyandang cacat. Banyak di antara para penyandang cacat yang mengalami suatu kegelisahan. Kegelisahan akan tidak di terima oleh lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Sering kali terdengar orang-orang yang mengalami kekurangan fisik selalu di cemoohkan, ditertawakan dan di caci maki oleh orang banyak. Kurangnya sikap saling menghargai karena para penyandang cacat dan kita semua adalah sama di mata tuhan yaitu sebagai makhluk ciptaan-Nya. Selain itu, kegelisahan yang di alami oleh para penyandang cacat adalah takut mereka tidak dapat melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan seperti orang normal lainnya. Kegelisahaan itu timbul karena para penyandang cacat ingin di perlakukan layaknya mereka manusia normal dengan mendapat fasilitas pendidikan yang sama, mendapat pekerjaan yang sama dan para penyandang cacat ingin mandiri tanpa membebani orang lain. Motivasi dan perhatian dari keluarga dan orang-orang terkasih yang dapat mengangkat semangat mereka untuk terus semangat hidup.
- Kegelisahan orang tua yang tidak mampu dalam menyekolahkan anak-anaknya. Setiap orang tua pasti ingin melihat anak-anaknya dapat menjadi orang sukses. Tapi semua itu terhambat karena faktor ekonomi. Ibarat kata untuk makan saja sudah susah apalagi untuk menyekolahkan anak. Orang tua tidak ingin anak-anaknya memiliki kehidupan yang sama dengan yang di alaminya di waktu mereka menginjak dewasa nanti.
- Dan kegelisahan yang pernah saya alami. Kegelisahan itu timbul ketika saya duduk di bangku SMA. Pertama kegelisahan timbul ketika mendekati pengumuman kelulusan. Rasa cemas dan khawatir timbul karena takut tidak lulus dan mendapat nilai buruk. Ketakutan untuk mengulang Ujian Nasional lagi. Apalagi ketika tiba saatnya hari pengumuman kelulusan. Hati semakin berdebar-debar. Setiap bunyi suara motor yang lewat depan rumah saya selalu ketakutan. Tapi ketika surat kelulusan menyatakan lulus semua rasa kegelisahan itu lenyap.
- Kegelisahan juga dapat timbul karena fobia atau takut akan suatu hal. Misal sesorang yang takut untuk naik kereta karena orang itu melihat sendiri kejadiaan yang mengerikan yaitu keluarganya tewas karena tersambar kereta api.
Cara supaya tidak mengalami kegelisahan berkepanjangan yang dapat menimbulkan frustasi:
- Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Curhat atau mengeluarkan unek-unek kepada orang lain.
- Mendapatkan perhatian dari orang-orang yang di sayangi.
kesimpulan: Kegelisahan adalah rasa cemas, rasa takut, dan rasa khwatir. Kegelisahan dapat di lihat dari cara bertingkah laku. Kegelisahan dapat di jadikan pembelajaran kembali supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Agar kita tidak mengalami kegelisahan yang berkepanjangan menjadi frustasi dengan mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar